Menara tower adalah bangunan yang menjulang tinggi di atas permukaan tanah yang memainkan peran penting dalam mendukung peralatan komunikasi dan penyiaran. Di Indonesia, proses pembangunan menara tower terkadang berada dekat dengan area pemukiman sehingga aspek keamanannya perlu diperhatikan dengan ketat.

Faktor penting pembangunan menara tower

Desain menara tower haruslah dibuat mengikuti standar dan regulasi yang telah ditetapkan oleh badan berwenang. Di samping itu, pembuatan fondasi menara harus dirancang untuk menahan beban struktural dan beban lingkungan. Nah, berikut adalah beberapa faktor kunci yang harus dipertimbangkan untuk memastikan keamanan konstruksi pada menara telekomunikasi.

1. Perencanaan dan desain yang sesuai standar regulasi

Gagalnya struktur menara telekomunikasi dapat menyebabkan berbagai bahaya, baik dari segi keselamatan manusia, kerugian material, hingga gangguan infrastruktur. Di sisi lain, keruntuhan menara telekomunikasi dapat menyebabkan cedera parah, bahkan kematian bagi pekerja orang-orang yang berada di sekitar menara.

Untuk menghindari gagal struktur, setiap perencana harus melakukan analisis mendalam tentang lokasi, termasuk kondisi tanah, angin, dan potensi gempa bumi. Fondasi menara bukan hanya dirancang untuk menahan beban struktural. Melainkan juga dilengkapi dengan sistem keamanan tambahan seperti penangkal petir dan sistem grounding yang efektif.

Keamanan tambahan tersebut sangatlah penting untuk melindungi menara tower telekomunikasi dari sambaran petir. Selain itu, pemasangan tanda atau lampu penerangan pada menara tinggi juga diperlukan untuk mencegah tabrakan dengan pesawat. Terlebih lagi, jika pembangunan menara tower berada dekat dengan bandar udara.

2. Penggunaan material yang kuat dan berkualitas

Dalam mendesain dan membangun menara tower, material yang digunakan harus memiliki kekuatan dan daya tahan yang telah teruji. Material yang umum digunakan meliputi:

  • Baja galvanis: material paling umum untuk konstruksi menara karena ketahanannya terhadap korosi.
  • Baja karbon: umumnya digunakan dalam beberapa bagian menara karena kekuatan tariknya yang tinggi. Baja ini juga relatif mudah untuk dilas dan dibentuk sehingga membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi konstruksi.
  • Aluminium: digunakan pada bagian-bagian tertentu saja.

Beberapa standar internasional yang mengatur penggunaan material dalam konstruksi menara telekomunikasi juga harus dipenuhi, seperti:

  • TIA/EIA-222: standar ini menetapkan persyaratan minimum untuk struktur pendukung antena dan menara telekomunikasi.
  • ISO 9001: standar ini memastikan bahwa material yang digunakan dalam konstruksi menara memenuhi persyaratan kualitas internasional.

3. Perencana dan pekerja yang terlatih serta tersertifikasi

Proses mendesain dan membangun menara tower telekomunikasi tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Untuk itu, libatkan pekerja yang terlatih dan tersertifikasi untuk meminimalkan dampak kecelakaan dan kesalahan dalam membangun menara tower.

Di sisi lain, pembangunan menara harus dilakukan oleh tenaga kerja yang memahami prosedur keselamatan. Penggunaan alat pelindung diri (APD), seperti helm, sabuk pengaman, dan sepatu keselamatan adalah wajib. Jika pembangunan melibatkan alat berat seperti crane dan peralatan pengangkatan lainnya, pastikan operatornya memiliki sertifikat di bidang keahlian tersebut.

4. Pemeliharaan dan pengujian secara berkala

Meski proses konstruksi sudah selesai, pemeliharaan berkala sangat penting untuk memastikan menara tower tetap dalam kondisi baik. Inspeksi rutin harus dilakukan untuk memeriksa adanya tanda-tanda korosi, retak, atau keausan pada material.

Beberapa serangkaian inspeksi untuk memastikan kualitasnya dapat diuji dengan beberapa cara, seperti:

  • Uji tarik dan tekan: untuk menentukan kekuatan material.
  • Uji ketahanan korosi: untuk memastikan material dapat bertahan dalam lingkungan yang korosif.
  • Uji dampak: untuk mengevaluasi bagaimana material akan bereaksi terhadap beban kejut atau beban tiba-tiba.

Setiap tahap pemeliharaan dan proses inspeksi harus didokumentasikan dan dilaporkan secara tertib. Dokumentasi yang lengkap membantu dalam penilaian risiko dan pengambilan keputusan terkait perbaikan atau penggantian komponen menara.

5. Pengurusan dan penerbitan SLF (sertifikat laik fungsi)

Menara tower telekomunikasi haruslah memiliki SLF atau sertifikat laik fungsi yang dikeluarkan oleh otoritas terkait. Adanya SLF menunjukkan bahwa menara telah memenuhi semua standar keamanan dan kelayakan operasional. Secara umum, sertifikat laik fungsi adalah dokumen penting yang menjamin bahwa menara tower telah aman, mematuhi regulasi, dan layak digunakan.

Jika terjadi kecelakaan atau kerusakan yang disebabkan oleh menara tower, sertifikat laik fungsi dapat ditunjukkan sebagai bukti bahwa pemilik telah memenuhi semua persyaratan keselamatan dan peraturan yang berlaku. Dengan begitu, SLF juga dapat membantu melindungi pemilik menara tower dari tuntutan hukum.

Baca juga: 10 Jenis Sertifikat Bangunan Gedung, Mana yang Paling Wajib Dimiliki?

SLF menara tower

Syarat mengurus SLF menara tower telekomunikasi

Sertifikat laik fungsi (SLF) adalah dokumen resmi yang menyatakan bahwa suatu bangunan atau struktur telah memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dan layak untuk digunakan. Untuk menara telekomunikasi, berikut adalah syarat-syarat utama yang harus dipenuhi oleh pemohon.

  1. Identitas pemohon.
  2. Dokumen perusahaan pemohon.
  3. IMB atau PBG dari bangunan menara telekomunikasi beserta lampirannya.
  4. Surat pernyataan tanah tidak dalam sengketa yang ditandatangani oleh pemohon.
  5. Dokumen perjanjian sewa apabila menara tower telekomunikasi dibangun di atas aset pemerintah daerah.
  6. Surat pernyataan dari pemohon yang diketahui oleh lurah dan camat bahwa telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam radius 1,5 (satu setengah) kali tinggi menara tower telekomunikasi (dihitung dari titik terbangunnya menara).
  7. Surat keterangan pemeriksaan kelaikan fungsi bangunan menara tower telekomunikasi dan hasil kajian kelaikan fungsi bangunan yang dilaksanakan penyedia jasa konsultan SLF.
  8. Dalam hal ketinggian menara telekomunikasi melebihi ketentuan dalam dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah daerah, wajib melampirkan surat persetujuan pemerintah daerah dan rekomendasi dari bandar udara (airport) sekitar.
  9. Dalam hal bangunan menara tower telekomunikasi berada pada garis sempadan sungai, wajib melampirkan surat persetujuan dari instansi teknis yang berwenang.
  10. Gambar arsitektural/teknis menara telekomunikasi yang meliputi:
    • Gambar tapak dan letak.
    • Gambar pondasi.
    • Gambar teknis.
    • Gambar keamanan, yang meliputi identitas menara, pagar menara, grounding kabel, penangkal petir, lampu halangan penerbangan, dan lampu penerangan lokasi.

Dengan memenuhi semua persyaratan di atas, pemilik atau operator dapat memperoleh sertifikat laik fungsi (SLF) menara tower yang menjamin bahwa menara tersebut aman dan layak digunakan.

Post a comment

Your email address will not be published.

Artikel relevan