Bangunan gedung yang andal dan laik fungsi memberikan beragam manfaat, baik bagi pengguna langsung maupun masyarakat luas. Namun, pembangunan gedung adalah proses yang kompleks karena melibatkan berbagai tahapan.
Misalnya saja, pembangunan memerlukan perencanaan yang matang, koordinasi yang baik, serta pemahaman mendalam mengenai aspek teknis.
Di sisi lain, pembangunan gedung harus memerhatikan regulasi yang berlaku. Kepatuhan terhadap regulasi sangatlah penting untuk memastikan bangunan gedung memiliki standar yang andal, aman, dan ramah lingkungan.
Regulasi melindungi kepentingan pengguna, lingkungan, keberlangsungan hidup bangunan, dan memastikan kepercayaan masyarakat terhadap industri konstruksi secara keseluruhan.
Selain mengacu pada peraturan perundang-undangan, setiap daerah di Indonesia biasanya memiliki peraturan daerah yang mengatur tentang tata ruang dan wilayah.
Hal ini termasuk ketentuan-ketentuan terkait dengan peruntukan lahan untuk pembangunan gedung serta persyaratan teknisnya. Misalnya tentang ketinggian bangunan, batas-batas zonasi, dan persyaratan lingkungan.
Selain regulasi yang secara khusus mengatur tentang bangunan gedung, ada juga regulasi mengenai SNI atau Standar Nasional Indonesia. SNI merupakan standar teknis yang wajib ditaati dalam pembangunan gedung.
Beberapa SNI yang relevan antara lain SNI tentang Tata Cara Perencanaan dan Konstruksi Bangunan Gedung, SNI tentang Bahan Bangunan, dan SNI tentang Tata Cara Pengujian dan Pengawasan Bangunan Gedung.
Langkah menjadikan bangunan gedung andal dan laik fungsi
Istilah “andal” dalam konteks bangunan gedung mengacu pada keandalan, kekokohan, dan kemampuan bangunan untuk memenuhi fungsi-fungsinya dengan baik.
Sementara “laik fungsi” merujuk pada bangunan yang dirancang, dibangun, dan dioperasikan dengan memperhatikan fungsi-fungsi telah ditetapkan dalam perencanaan awal. Di Indonesia, kelaikan fungsi dapat dibuktikan dengan adanya Sertifikat Laik Fungsi atau SLF.
1. Perencanaan yang komprehensif
Langkah pertama dalam membangun gedung yang andal dan laik fungsi adalah melakukan perencanaan yang komprehensif.
Perencanaan yang dimaksud mencakup identifikasi kebutuhan pengguna gedung, penentuan anggaran, dan mengidentifikasi batasan-batasan teknis melalui peraturan yang berlaku.
Sementara perencanaan yang kurang matang akan menimbulkan masalah selama pembangunan atau setelah gedung selesai dibangun.
2. Desain arsitektur yang sesuai
Desain arsitektur memainkan peran penting dalam memastikan fungsi dan keandalan bangunan gedung. Arsitektur atau perancang desain bangunan harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti kebutuhan ruang, estetika, dan keamanan.
Konsultan atau arsitektur juga diharapkan dapat melakukan penelitian mendalam tentang lokasi proyek, termasuk kondisi topografi, iklim, regulasi zonasi, aksesibilitas, dan karakteristik lingkungan sekitar.
Analisis ini akan membantu dalam mengidentifikasi tantangan dan peluang yang mungkin mempengaruhi desain.
3. Pemilihan bahan bangunan yang berkualitas
Pemilihan bahan bangunan yang tepat adalah kunci dalam membangun gedung yang aman dan kokoh. Bahan bangunan harus dipilih berdasarkan kecocokan dengan lingkungan, daya tahan, dan kebutuhan struktural.
4. Konstruksi yang teliti
Proses konstruksi harus diawasi secara ketat untuk memastikan bahwa setiap langkah dilakukan dengan teliti dan sesuai dengan standar keselamatan dan kualitas yang ditetapkan.
Di sisi lain, perlu diingat bahwa proses konstruksi memiliki risiko tinggi terhadap kecelakaan dan cedera. Untuk itu, K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) harus dipertimbangkan dan diimplementasikan secara serius
5. Penggunaan teknologi konstruksi terkini
Memanfaatkan teknologi konstruksi terkini dapat meningkatkan keandalan dan efisiensi pembangunan gedung. Teknologi seperti BIM (Building Information Modeling) dapat membantu dalam merencanakan dan mengelola proyek dengan lebih efektif.
BIM adalah teknologi yang memungkinkan pengguna untuk membuat model 3D dari bangunan secara detail, termasuk struktur, MEP (mekanikal, elektrikal, dan plumbing), dan elemen-elemen lainnya.
BIM digunakan untuk mengoptimalkan desain, mengidentifikasi konflik, dan mengelola proyek konstruksi dengan lebih efisien.
6. Pengujian dan pemeliharaan rutin
Setelah selesai dibangun, bangunan gedung harus menjalani serangkaian pengujian untuk memastikan keandalan struktural dan sistem-sistem di dalamnya.
Selain itu, pemeliharaan rutin perlu dilakukan untuk memastikan bahwa gedung tetap dalam kondisi yang baik dan aman untuk digunakan.
Pemeliharaan dan pengujian rutin bangunan gedung biasanya dilakukan secara teratur sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Waktu pelaksanaan pemeliharaan dan pengujian ini dapat bervariasi tergantung pada jenis bangunan, kondisi lingkungan, dan peraturan setempat.
Baca juga: Pentingnya Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung
7. Memperhatikan faktor lingkungan
Penting untuk memperhatikan dampak lingkungan dalam pembangunan gedung. Ini termasuk memilih bahan bangunan yang ramah lingkungan, merancang sistem pengelolaan limbah yang efisien, dan mempertimbangkan efisiensi energi.
Perubahan iklim menjadi tantangan global yang memerlukan respons kolektif dari masyarakat, termasuk dalam pembangunan gedung. Dengan memperhatikan dampak lingkungan, kita dapat berkontribusi dalam upaya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim.
Selain itu, perhatikan izin lingkungan yang harus disertakan. Meski memerlukan proses panjang, mengurus izin lingkungan akan membuat bisnis makin berkelanjutan dan meminimalkan kerusakan pada alam.
8. Kepatuhan terhadap peraturan dan standar yang berlaku
Kepatuhan terhadap peraturan dan standar konstruksi yang berlaku sangat penting untuk memastikan keamanan dan keandalan gedung. Kepatuhan ini mencakup kode bangunan setempat, standar keselamatan, batas ketinggian, dan regulasi lingkungan.
Membangun gedung yang andal dan laik fungsi melibatkan serangkaian langkah yang kompleks dan terkoordinasi dengan baik. Dari perencanaan awal hingga pemeliharaan rutin, setiap langkah memainkan peran penting dalam memastikan bahwa gedung tersebut memenuhi kebutuhan pengguna dan berfungsi secara optimal.
Dengan mengikuti delapan langkah di atas, kita dapat memastikan bahwa gedung yang dibangun tidak hanya kokoh dan andal, tetapi juga berkelanjutan dan ramah lingkungan.