APAR atau alat pemadam api ringan adalah alat yang dirancang untuk memadamkan api pada tahap awal kebakaran. APAR umumnya ditempatkan di titik-titik berkumpul atau area dengan lalu lintas tinggi, seperti pintu keluar, koridor, dan ruang umum.

Selain itu, APAR juga bisa diletakkan dekat dengan area yang memiliki risiko kebakaran tinggi, seperti dapur, ruang operasional, dan area penyimpanan bahan kimia.

Fungsi APAR

Kebakaran kecil bisa terjadi kapan saja. Dengan APAR, penghuni rumah dapat memadamkan api sebelum menyebar dan menjadi tidak terkendali. Untuk itu, APAR memiliki fungsi untuk memadamkan kebakaran dengan cepat dan efektif pada sumber api yang masih kecil dan dapat dikendalikan. Misalnya, seperti awal terjadi korsleting, kebocoran pada gas, terbakarnya gorden, atau lilin yang jatuh.

Penggunaan APAR dimaksudkan untuk mencegah api kecil meluas dan mengakibatkan kebakaran besar yang dapat menyebabkan kerusakan lebih parah dan mengancam keselamatan jiwa. Beberapa daerah juga memiliki peraturan yang mewajibkan setiap bangunan untuk memiliki alat pemadam api sebagai bagian dari standar keselamatan.

Cara menempatkan APAR

Berikut adalah tips menempatkan APAR yang benar.

  1. Tempatkan APAR dekat pintu keluar untuk memudahkan akses saat evakuasi.
  2. Pastikan setiap lantai dalam bangunan memiliki APAR yang mudah dilihat dan dijangkau oleh pengguna bangunan.
  3. Pasang tanda yang jelas dan terlihat untuk menunjukkan lokasi APAR. Misalnya, beri warna yang mencolok seperti warna merah pada dinding.
  4. APAR sebaiknya ditempatkan pada ketinggian yang mudah dijangkau oleh semua orang, biasanya sekitar 1-1,5 meter dari lantai.
  5. Pastikan tidak ada halangan di sekitar lokasi penempatan APAR yang bisa menghambat pengguna bangunan gedung menjangkaunya.
cara menggunakan jenis apar

Jenis-jenis APAR

Dalam memilih APAR, pertimbangkan jenis risiko kebakaran yang paling mungkin terjadi di lokasi bangunan gedung. Hal ini karena setiap jenis APAR dirancang untuk menangani tipe kebakaran tertentu. Berikut adalah jenis-jenis APAR yang dapat Anda jumpai di Indonesia.

1. APAR air (water extinguisher)

Jenis APAR ini memiliki kandungan air bertekanan yang efektif digunakan untuk kebakaran kelas A (bahan padat non-logam seperti kayu, kertas, kain).

Kekurangan: APAR jenis ini tidak boleh digunakan untuk kebakaran kelas B (cairan mudah terbakar), kelas C (gas), atau kebakaran listrik, karena air bisa menghantarkan listrik dan memperparah situasi.

2. APAR busa (foam extinguisher)

APAR ini memiliki kandungan busa yang terdiri dari air dan bahan kimia pembentuk busa. Penggunaan APAR ini sangat cocok untuk kebakaran kelas A dan B (cairan mudah terbakar seperti minyak, bensin).

Kekurangan: Bukan jenis APAR yang cocok untuk kebakaran kelas C (gas) dan kebakaran listrik. (Meskipun beberapa jenis busa dapat digunakan pada kebakaran listrik dengan tegangan rendah).

3. APAR serbuk kimia kering (dry chemical powder extinguisher)

Jenis APAR dengan kandungan serbuk kimia kering (seperti monoammonium phosphate atau sodium bicarbonate). Serbuk kimia dapat bekerja dengan baik karena memutus reaksi kimia dalam proses pembakaran dan dapat digunakan pada kebakaran listrik. Umumnya, APAR ini digunakan untuk kebakaran kelas A, B, dan C.

Kekurangan: Serbuk yang dikeluarkan pada APAR dapat meninggalkan residu yang bisa merusak peralatan elektronik.

4. APAR karbon dioksida (CO2 extinguisher)

Seperti namanya, jenis APAR ini memiliki kandungan gas karbon dioksida. CO2 pada APAR tidak meninggalkan residu sehingga aman digunakan pada peralatan elektronik. Untuk itu, APAR ini sangat efektif untuk kebakaran kelas B dan C (cairan mudah terbakar dan kebakaran listrik).

Kekurangan: APAR dengan kandungan CO2 kurang efektif pada kebakaran kelas A karena cepat menguap dan tidak dapat mendinginkan bahan padat yang terbakar.

5. APAR halon (halon extinguisher)

APAR dengan kandungan gas halon (biasanya Halon 1211 atau Halon 1301) yang cukup efektif untuk kebakaran kelas B dan C. Gas halon dapat bekerja dengan memutus reaksi kimia dalam proses pembakaran dan tidak meninggalkan residu.

Kekurangan: Sulit ditemukan karena penggunaan halon makin dibatasi karena dampak negatifnya terhadap lingkungan.

Cara menggunakan APAR yang benar

Bagi Anda yang belum pernah berlatih memadamkan api, tentu saja akan kesulitan dalam menggunakan APAR. Namun, fungsi APAR dan pemakaiannya sangatlah mudah. Berikut langkah-langkah yang dapat diikuti dalam menggunakan APAR yang benar.

  1. Tarik pin pengaman
    • Tarik pin pengaman untuk membuka kunci tuas APAR.
  2. Arahkan nosel
    • Arahkan nosel atau selang ke dasar api.
  3. Tekan tuas
    • Tekan tuas untuk mengeluarkan media pemadam dari APAR.
  4. Gerakkan nosel ke titik api secara merata
    • Gerakkan nosel dari sisi ke sisi hingga api padam.

APAR menjadi bagian dari sistem proteksi kebakaran bangunan yang harus dimiliki. Dengan menempatkan APAR dan memahami cara penggunaannya, Anda dapat meningkatkan tingkat keselamatan dan kesiapsiagaan setiap penghuni bangunan terhadap bahaya kebakaran.

Post a comment

Your email address will not be published.

Artikel relevan